Sedikit Cerita Tentang Batam : Pesona dan Keunikannya

sumber : batam24.com

    Kota Batam merupakan sebuah pulau dan juga kota terbesar yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. Kota Batam memiliki banyak pulau di sekitarnya, sehingga tidak heran jika Batam memiliki banyak keindahan alam terutama pada pantainya. Pulau-pulau tebesar yang terkenal yaitu Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Dari pulau-pulau tersebut, Kota Batam memiliki sebuah ikon arsitektur yaitu Jembatan Barelang (Batam-Rempang-Galang). Jembatan Barelang memiliki fungsi sebagai penghubung Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Selain itu, jembatan tersebut juga dijadikan sebagai objek wisata yang menawarkan pemandangan memukau, terutama saat matahari terbenam.

    Kota Batam sebagai sebuah pulau dan kepulauan dan juga sebagai pusat perdagangan di Selat Malaka, tentunya memiliki pelabuhan. Kerennya, di kota ini memiliki lima pelabuhan utama yang mendukung kegiatan ekspor dan impor, menjadikannya titik strategis dalam peta perdagangan internasional. Selain pelabuhan, Batam memiliki bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia yaitu Bandara Internasional Hang Nadim dengan landasan pacu sepanjang 4.025 meter, yang tidak hanya menandakan kemajuan infrastruktur tetapi juga kapasitasnya dalam menerima penerbangan internasional.

    Masyarakat Kota Batam memiliki beragam agama, budaya, suku dan golongan dikarenakan masyarakatnya yang heterogen. Beberapa suku yang dominan antara lain Melayu, Jawa, Batak, Minangkabau, dan Tionghoa. dan mayoritas penduduknya yaitu berasal dari Suku Melayu. Tidak heran jika Kota Batam dikenal dengan kuliner khas campuran dari budaya Melayu dan Tionghoa terenak di Indonesia. Kuliner khas tersebut yaitu Sup Ikan Batam, Gonggong, Mie Tarempa, Nasi Lemak Batam, Nasi Dagong, Luti Gendang dan masih banyak lagi.

    Selain kulinernya yang khas, Kota Batam sebagai kota dengan banyaknya pendatang memiliki bahasa yang beragam. Namun, yang menjadi dominan yaitu bahasa melayu riau, bahasa batak dan bahasa minang. Terdapat beberapa kosakata yang biasa digunakan oleh masyarakat Kota Batam dalam kehidupan sehari-harinya, diantaranya yaitu:

  • Kata “Teh Obeng”

Es teh di Pulau Batam memiliki sebutan lain yaitu “teh obeng”. Sebutan tersebut berawal dari minuman khas negara tetangga yaitu Singapura. Teh Obeng merupakan minuman yang terbuat dari daun teh yang direbus dan memiliki aroma teh herbal yang khas dan disajikan dengan es Kristal atau biasa disebut “apeng”. Pada awalnya, kata teh obeng dibaca dengan sebutan teh apeng oleh warga Tionghoa. Tetapi, lama kelamaan adanya perubahan sebutan menjadi teh obeng oleh warga keturunan Tionghoa Singapura di Batam akibat dari pengaruh dialektika bahasa melayu indonesia yang merupakan bahasa ibu dari masyarakat Kota Batam. Selain kata teh obeng yang mempunyai arti es teh, sebutan untuk teh panas yaitu “teh o” dan teh tawar yaitu “teh tong”.

  • Kata “Nak”

Kata “Nak” dalam bahasa melayu biasa digunakan oleh masyarakat Kota Batam memiliki arti mau. Contoh penggunaannya adalah “Aku nak tido” yang memiliki arti “aku mau tidur”. Sementara itu, penggunaan kata “nak” dalam bahasa indonesia memiliki arti panggilan anak. Contohnya yaitu “Nak, belikan Ibu gula di warung”.

  • Kata “Tak”

Dalam bahasa melayu, kata “tak” memiliki arti tidak. Salah satu contohnya yaitu “tak nak” yang memiliki arti tidak mau. Berbeda dengan penggunaan bahasa jawa, kata “tak” memiliki arti saya. Contohnya adalah “tak gepuk” yang artinya saya pukul.

  • Kata “Kali”

Kata “kali” sering membuat salah paham ketika didengar oleh orang yang tidak paham bahasa orang Batam. Dalam bahasa indonesia, kata “kali” dapat digunakan sebagai kata untuk menyatakan kekerpan tindakan, kelipatan atau perbandingan ukuran, harga, menyatakan pergandaan, dan lain-lain. Dalam bahasa jawa, kata “kali” memiliki arti sungai. Sementara menurut orang batam, kata “kali” memiliki arti sangat atau sekali. Contoh penggunaannya yaitu “jauh kali ko pegi” yang artinya jauh sekali kamu pergi.

  • Kata “Cok”

Kata “cok” menurut orang Batam artinya coba. Biasanya digunakan saat ngobrol informal dengan teman sebaya. Contoh penggunaannya adalah “cok ko tengok dulu” yang artinya coba kamu lihat dulu”. Sementara menurut orang jawa, kata “cok” memiliki makna sialan ataupun brengsek. Kata tersebut biasa digunakan untuk mengungkapkan ekspresi kekecewaan ataupun ekspresi terhadap suatu hal yang luar biasa.

  • Kata “Boleh Tahan”

Kata “boleh tahan” biasanya diungkapkan menggunakan logat medan. Kata tersebut memiliki arti seperti lumayan dan diungkapkan saat ingin mengekspresikan kekaguman.

  • Kata “Pusing-pusing”

Kata “pusing-pusing” menurut orang batam memiliki arti muter-muter. Kata tersebut berasal dari istilah melayu dan sering terdengar di TV3 Malaysia.

  • Mancis

Menurut KBBI, kata “mancis” memiliki arti cocok. Berbeda dengan bahasa melayu, kata “mancis” memiliki arti korek api.

 


Komentar

Postingan Populer